Dumoga,Pacificnews.id-.Selain menyebabkan kerusakan lingkungan dan infrastruktur, praktik galian C juga berdampak negatif terutama memicu krisis air bersih, alih fungsi lahan yang tidak produktif serta sendimentasi sungai.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya serius untuk menertibkan praktik operasi tambang yang merusak lingkungan sekitar.
Di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow pun tak luput dari praktik galian C, salah satunya di Desa Modomang Kecamatan Dumoga Timur.
Awalnya aktivitas praktik galian C di Desa Modomang mendapat penolakan pemerintah desa, bahkan Sangadi ( kades ) sempat mengumpulkan tanda-tangan penolakan aktivitas galian C tersebut.
Namun, sangat disayangkan saat ini Sangadi terkesan diduga ” merestui ” praktik galian C yang beroperasi di Sungai Ongkag.
Hal ini menimbulkan spekulasi dikalangan masyarakat terkait sikap Sangadi yang plin-plan.
Hingga kini, aktivitas galian C tersebut masih terus berlangsung. Bahkan memakai alat besar dari salah satu kontraktor ternama di Bolmong.
Diketahui, pada beberapa waktu lalu air Sungai Ongkag sempat meluap dan menyebabkan abrasi yang salah satu penyebabnya adalah pengerukan dari aktivitas galian C.
Sementara itu, Sangadi Modomang saat dihubungi via telepon seluler, enggan menjawab meski terdengar nada sambung. Begitu pula dihubungi lewat salah satu aplikasi media sosial berbasis data, pesannya sudah dibaca, namun enggan membalas.
Aktivitas praktik galian C ini juga lolos dari pantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong, karena saat dihubungi, Kepala DLH, Yahya Fasa mengatakan bahwa hingga saat ini belum menerima laporan.
“Mohon maaf belum ada laporan masuk. Saya belum mendapat informasi,” singkatnya.
Sampai berita ini dipublish, upaya konfirmasi ke Sangadi Modomang terus dilakukan.
( Steven Rapar )
