Pacificnews.id-.Pernyataan kontroversi mengalir dari mulut Kepala Samsat Manado Herlina Karepu terkait Calo. Menurutnya keberadaan Calo tidak seharusnya ada dalam konteks pelayanan publik.
“Sebenarnya kan tidak boleh ada,” katanya saat ditemui wartawan Komentaren.net, Senin (25/10/2021).
Sayangnya pernyataan bernada tegas itu tidak bernuansa semangat konsistensi seorang pimpinan. Pasalnya, sebelum kalimat itu dilontarkan, Karepu telah mendahului dengan kalimat beraroma pengakuan, kalau bukan sikap ‘melegalkan’ tentang keberadaan Calo di lingkungan kantor yang dipimpinnya itu.
“Memang di sini ada calo,” ungkapnya singkat sekaligus sangat jelas.
Tak sekedar mengakui, Karepu pun menyebutkan jumlah Calo yang ‘bergentayangan’ dalam prosesi pembayaran pajak kendaraan di Kantor Samsat Manado.
“Calo ada 3, mantan pegawai Bapenda,” ungkapnya.
Seakan belum menyadari perihal upaya pemerintahan Presiden Ir. Joko Widodo dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE yang gencar mengibarkan bendera perang terhadap Calo, Karepu dengan jujur mengatakan kalau keberadaan Calo rutin diberikan pembinaan.
“Selama ini Saya sudah memberikan pembinaan, jangan mencari di lokasi ini,” ucapnya.
Kian aneh terdengar saat Karepu mengeluarkan pernyataan yang terkesan ‘memuji’ kinerja calo.
“Dan selama ini tidak ada yang komplain,” katanya lagi.
Sebuah pernyataan yang seharusnya tidak keluar dari mulut seorang pemimpin di lembaga pemerintahan yang berhubungan dengan optimalisasi pelayanan publik.
Sampai kapan para Calo memainkan peran di lingkup kantor Samsat Manado, tidak ada pernyataan yang bertendensi ‘dead line.’
“Ke depan tidak boleh ada lagi seperti itu,” tuturnya singkat, dan sekali lagi, sekaligus jelas – jelas mengambang.
(Pn)
