Bitung,Pacificnews.id-.Adanya ajakan untuk mempraktekkan politik praktis ke ASN lingkup Pemkot Bitung menuai sorotan sejumlah pihak.
Sebelumnya merebak adanya oknum pejabat eselon 2 di Pemkot Bitung yang mengajak ASN Pemkot Bitung untuk menaikkan poling politik untuk Walikota Bitung Maurits Mantiri.
Pengamat Politik Dr Jhon Lengkong mengatakan, sesuai dengan Undang-Undang ASN harus netral tidak boleh terlibat politik praktis.
“Apalagi sampai mengatasnamakan instansi dan menggunakan jabatan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk menaikkan poling seseorang itu tidak diperbolehkan,” tegas Lengkong.
Dosen FISIP Unsrat tersebut mengatakan, jika ASN mengikuti poling kepala daerah secara pribadi maupun membuat poling itu sah-sah saja sebagai warga negara memiliki hak dan tanggung jawab. “Tapi kalau sudah mengarahkan orang lain tidak diperbolehkan,” ungkapnya.
Karena itu, Lengkong meminta ASN kembali ke jalan yang benar, tidak terlibat politik praktis dan bekerja secara profesional.
Sebelumnya seperti diberitakan media online Pro News, bahwa ASN Pemkot Bitung yang gerah dengan chattingan yang masuk di WhatsApp grup ASN Kota Bitung.
Dimana dalam WhatsApp grup tersebut, beredar chattingan sejumlah oknum pejabat Eselon II Pemkot Bitung yang mengajak para asn untuk ikut menaikkan popularitas Walikota Bitung Maurits Mantiri, lewat polling politik yang diteruskan melalui copyan yang di ambil dari link grup Facebook politik Sulut go 2024.
Sontak saja chattingan ini dianggap sebagai salah satu bentuk ajakan atau pesan khusus kepada seluruh asn agar ikut terlibat dalam politik praktis di Pilkada 2024 nanti.
Sehingga hal ini membuat para asn yang tergabung dalam grup WhatsApp (WAG) asn Kota Bitung menjadi tidak nyaman.
Chattingan sejumlah pejabat yang mengajak para asn untuk ikut menaikkan polling Walikota Maurits Mantiri di WAG asn Kota Bitung, disikapi oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Bitung Jonhli Evan Tamaka.
“Kenapa para harus gerah, soalnya bukan cuma Pak Walikota Maurits Mantiri saja yang di-polling,” kata Tamaka, Selasa (30/5/2023) malam.
“Itukan ada beberapa tokoh Sulawesi utara, lagi pula ini masih sangat jauh dari tahapan pilgub, apalagi masa kampanye,” tegasnya.
Tamaka tidak menampik jika dirinya juga ikut meneruskan link grup Facebook politik Sulut go 2024 di WAG ASN Kota Bitung.
“Saya jelaskan, “link Facebook itu bukan saya yang buat, “cuma dicopy dan di teruskan ke WAG asn Kota Bitung,” terangnya.
Tapi saya juga memohon maaf kalau ada ASN yang merasa tidak nyaman dengan chattingan ini,” pinta Tamaka.
Sebelumnya beredar pesan lewat chattingan yang mengajak seluruh ASN yang tergabung di dalam WAG asn Kota Bitung agar mendukung Walikota Bitung Maurits Mantiri, untuk memajukan Sulawesi utara dalam mewujudkan Sulawesi utara menjadi provinsi berkelas dunia yang maju, rukun beriman, berbudaya, berdaya saing dan sejahtera yang terintegrasi secara digital.
Sayangnya chattingan oleh sejumlah oknum pejabat ini, diteruskan atau di copy dengan link grup Facebook politik Sulut go 2024.
Sontak saja chattingan tersebut dianggap sebagai ajakan atau pesan khusus kepada seluruh ASN untuk terlibat dalam politik praktis di Pilkada 2024 nanti.
Terpisah, Ketua Bawaslu Kota Bitung Debby Londok mengimbau kepada seluruh ASN Kota Bitung agar tidak terlibat politik praktis.
Seperti yang tercantum dalam larangan PNS dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
“Salah satunya PNS dilarang mengunggah foto atau menanggapi semua hal yang terkait dengan pasangan calon di media Online dan media sosial,” jelas Debby Londok.
“Saya juga baru mendengar informasi ini. “Karena ini baru berupa informasi awal, nanti akan kami pelajari lebih lanjut,” pungkasnya.
(***/stvn)