Pemprov Sulut Komitmen Turunkan Stunting

by -865 views

 

Manado,Pacificnews.id-.Pemerintah Provinsi Sulut terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di daerah Nyiur Melambai ini.

Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Steven Kandouw mengatakan, kolaborasi antara Provinsi Sulawesi Utara dengan BKKBN tentang penurunan stunting tetap jalan terus.

“Kebetulan saya ketua tim percepatan penurunan stunting. Jadi kegiatannya akan lebih masif lagi tahun ini,” ungkap Wagub Kandouw ketika diwawancara di Lobi Kantor Gubernur, Jumat (24/03/2023).

Menurut Wagub Kandouw, penurunan stunting ini menjadi perhatian langsung Presiden Ir Joko Widodo (Jokowi) disetiap kegiatan.

“Ada dua kegiatan yang selalu dievaluasi dan dimonitor Presiden Jokowi disetiap rapat koordinasi. Yaitu inflasi dan stunting. Jadi tidak boleh lalai dalam penurunan stunting,” kata Wagub.

“Makanya tahun ini Pemerintah Provinsi Sulut akan membuat kegiatan penurunan stunting itu di Boltim. Karena tahun lalu di Kabupaten Boltim itu ada kenaikan,” sambung Wagub.

Wagub Kandow juga meminta komitmen pemerintah kabupaten/kota dalam penurunan stunting. Karena pengalaman tahun lalu dana dari APBD dan APBN kurang terserap.

“Karena strateginya dan implementasi kegiatan di lapangan di kabupaten/kota kadang-kadang kurang optimal. Jadi jangan heran Pak Tino (Kepala BKKBN Sulut) sudah berjuang supaya dapat APBN, tapi enggak ada kegiatannya dari kabupaten/kota masing masing,” sebut Wagub.

“Saya mengimbau pemerintah kabupaten/kota, seluruh ketua tim penanganan stunting ini fokus, begitu juga badan anggaran. Supaya masalah ini yang jadi masalah nasional, di Sulawesi Utara di 15 kabupaten/kota tidak main-main, tidak setengah-setengah dalam bekerja,” saran Wagub.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulut, Diano Tino Tandaju mengaku bergembira karena akselerasi penurunan stunting dapat dukungan dari Wagub para asisten, perangkat daerah di pemerintah provinsi.

“Harapan kami nanti, kegiatan kita kemas dalam bentuk safari stunting. Jadi dalam waktu dekat kami sudah melapor ke pak Wagub bahwa nanti daerah yang pertama kita akan tujuh adalah Kabupaten Boltim. Karena Boltim terjadi kenaikan kasus pada tahun 2022,” ungkapnya.

Nantinya kata Kepala BKKBN Sulut, wakil bupati/wakil walikota akan mempresentasi tentang hasil di 15 Kabupaten kota, kolaborasi dengan Bappeda.

“Dengan bergabungnya TNI kita optimis bahwa akhir tahun 2023 angka stunting akan turun dari 14 persen menjadi 12 persen di Sulut. Jadi tetap semangat,” pungkasnya.
(***/stvn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.