Pacificnews.id-.Memperingati Hari Ibu merupakan momentum penting bagi kaum perempuan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi persatuan dan kesatuan negeri.
93 tahun silam, cikal bakal diperingatinya hari ibu di negeri nusantara ini.
Tentu negara memandang perlu menghargai Jasa dan pentingnya wanita dan Ibu membangun negeri tercinta ini.
Setiap tahun tepat tanggal 22 Desember, diperingati dan dirayakan Hari Ibu secara Nasional.
Begitupun di Provinsi Sulawesi Utara. Hari ibu diperingati dengan khidmat dan semarak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw menghadiri Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-93 Tahun 2021 yang dihelat di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (23/12/2021).
Wagub Kandouw saat menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Wagub Steven Kandouw mengatakan bahwa Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember merupakan bentuk pengakuan serta penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Tanggal ini dipilih untuk menghormati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada
tahun 1928 yang merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia.
“Maka dari itu, Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah Mother’s Day, melainkan momentum untuk mendorong perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan setara kedudukannya,” katanya.
Menurut Kandouw, hingga saat ini telah banyak kemajuan yang dirasakan oleh perempuan. Namun, kesetaraan ideal yang dicita-citakan belum sepenuhnya tercapai, karena banyaknya tantangan mulai dari masih mengakarnya budaya patriarki hingga permasalahan akibat dari pandemi Covid-19.
“Meski begitu, perempuan Indonesia merupakan srikandi-srikandi kuat yang mampu melampaui berbagai tantangan yang melingkupi mereka, karena satu yang tidak berubah, perempuan Indonesia tetaplah tangguh, kuat, dan berani dalam menjadi penopang hidup kaumnya,” ungkapnya.
Kandouw mengharapkan agar PHI tahun ini dapat menjadi momen perayaan berbagai kemajuan yang berhasil diraih oleh perempuan, sekaligus pengingat bahwa perjuangan masih panjang dan harus terus dilanjutkan.
“Dengan jumlah perempuan yang mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia, kemajuan perempuan tentunya akan menjadi kemajuan bangsa sehingga perjuangan mencapainya menjadi kewajiban semua pihak pula,” terangnya.
“Maka dari itu kita semua, baik perempuan maupun laki-laki, harus mendorong peran perempuan dalam segala bentuk dan sektor pembangunan. Selamat Hari Ibu, perempuan-perempuan Indonesia. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas P3AD Sulut Kartika Devi Kandouw-Tanos dalam laporannya menuturkan bahwa PHI merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan
perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
“Selain itu, perlu kita pahami bersama bahwa Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan Hari Ibu di negara lain karena identik dengan tonggak pergerakan perempuan Indonesia untuk berkontribusi aktif untuk memajukan bangsa, lewat pembangunan yang berkesetaraan gender lewat kerja nyata dan kerja kolaboratif,” imbuhnya.
Kegiatan yang melibatkan perwakilan beberapa organisasi perempuan di Sulut ini turut dihadiri oleh Sekdaprov Sulut Gamy Kawatu, Ketua TP-PKK Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan Ketua DWP Sulut Paula Kawatu-Mantiri.
(*/pn)